Cintai Alloh SWT
Cintai Alloh SWT - Hatinya suci mulia
Pribadinya anggun tak ternoda
Penghuni langit dan bumi cinta Kepadanya
Karena ia, kekasih Tuhannya
(Maidany – Cinta Seorang Kekasih)
Seuntai lirik nasyid tersebut menggambarkan bagaimana sosok
manusia yang dicintai oleh Allah Swt. Sebuah posisi yang amat mulia.
Para pujangga menyampaikan dalam risalah mereka mereka bahwa cinta adalah nutrisi bagi hati, pelepas dahaganya jiwa, penyejuk mata hati, cahaya akal, penyegar kekeringan batin. Cinta juga adalah cahaya, yang tanpanya seseorang bisa tersesat lautan kegelapan. Cinta pun mampu menjelma jadi obat penawar yang tanpanya seseorang akan diserang oleh berbagai macam penyakit hati.
Pernahkah
kita membayangkan saudaraku, bahwa betapa besarnya rahmat Allah Swt
kepada kita, dengan mentakdirkan kita menjadi seorang muslim dan
muslimah, di tengah banyaknya orang yang belum mendapatkan hidayah ini.
Allah Swt berfirman “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”
(Q.s Ali Imron : 19) yang berarti Islam adalah pintu jalan selamat
yang Allah Swt anugerahakan kepada kita. Namun, ada hal yang patut kita
sayangkan, masih banyak orang islam yang melalaikan dirinya dari Allah
Swt dan terbawa nafsu syahwatnya dan menzalimi dirinya sendiri dengan
berbagai kemaksiatan yang mereka laksanakan terus menerus.
Sungguh
saudaraku, berapa indahnya menjadi orang yang dicintai oleh Allah Swt.
Menjadi wali Allah Swt, Hidup yang lebih bermakna, jiwa yang menjadi
suci, dan kemudahan mendapatkan rezeki yang barokah, dan keberkahan
hidup adalah berbagai kenikmatan yang akan dirasakan oleh mereka hamba
yang di cintai oleh Allah Swt. Dari Abu Hurairah rodhiallahu ‘anhu,
berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Alloh
subhanahu wa ta’ala berfirman, “Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka
Aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku
wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu tetap mendekatkan diri kepada-Ku
dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku
mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk
mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi
tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam, dan menjadi kakinya yang
ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi.” (HR. Bukhari).
Masya Allah ! sungguh saudaraku, hadis ini telah menegaskan
bahwa betapa mulianya hidup kita jika kita telah menjadi hamba yang di
cintai oleh Allah SWT. Lalu, yang menjadi pertanyaan, tentu bagaimanakah
caranya ? hadis di atas telah memberikan jawabannya, yakni “Tidaklah
hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu tetap
mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku
mencintainya”. Nah , inilah caranya agar kita dicintai oleh Allah
Swt. Sederhana, yakni kerjakan sebaik – baiknya perintah Allah SWT yang
wajib, dan tambahkan ibadah sunnah untuk melengkapi kecintaan Allah Swt
kepada kita.
Alkisah, tentu setiap kita mengenal siapakah hamba Allah Swt
bernama Umar Ibnu Khatab, yang sebelumnya adalah laki – laki yang kasar,
pernah membunuh anak perempuannya dengan menguburnya hidup – hidup, dan
pernah bersumpah untuk membunuh Muhammad SAW. Saat ia mendapatkan
hidayahNya, iapun bertaubat, dan menjadi seorang hamba yang menangis
dalam shalatnya, sampai – sampai terdapat dua bekas tangisan di pipinya.
Ia pun secara bertahap berubah menjadi sosok yang berkomitmen dengan
ibadah kepada Allah SWT. Sang Umar pun tidak segan – segan menghibahkan
kebunnya yang sedang rindang berbuah di jalan dakwah karena terlambat
shalat asar berjamaah saat keasyikan melihat – lihat kebunnya tersebut.
Didalam sejarahpun kita mengenal dialah salah satu sosok khalifah yang
rela bersusah menggotong domba dan bahan makanan sendiri untuk diberikan
pada rakyatnya yang membutuhkan. Inilah komitmen itu, Allah
mencintainya dan ia pun mencintai Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda
tentang Umar “ Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lisan dan
qalbu umar “ (H.r Ahmad). Maka masuklah umar dalam satu diantara sepuluh
sahabat rasulullah Saw yang pasti masuk syurga. Sungguh berbahagialah
bagi mereka yang dipanggil Allah Swt dalam keadaan hati yang ridha lagi
diridhai. Firman Allah Ta’ala, ”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah
ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Q.s Al Fajr : 27-30)
Sebagai perenungan, sudah kyusukkah shalat kita ? sudah
komitmenkah kita dengan shaum ? apakah sudah ada program Qiyammullail,
shalat duha, dan infaq dalam jadwal hidup kita selama ini? Jika sudah
mari kita bersyukur pada Allah Swt. Namun jika belum, mari bertaubat dan
terus berusaha memperbaiki diri. Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Q.s Al-Baqarah : 222) .
Saudaraku, terkadang ada banyak orang yang enggan bertaubat dan
kembali ke jalan Allah Swt, karena merasa sudah terlalu banyak berbuat
maksiat. Benarkah sikap itu ? Allah Swt kembali menyapa kita hambanya
dengan hadist qudsi dari Anas r.a dia berkata bahwa aku mendengan Rasulullah Saw bersabda
Allah berfirman, "Wahai anak Adam!, sesungguhnya engkau selama berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku pasti akan memberikan ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai anak Adam!, andaikata dosa-dosamu sampai ke langit kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai Anak Adam!, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi." (HR. at-Tirmidzi. Ia berkata, "Hadits ini hasan"). Semoga Allah SWT mencintai kita semua. Amin Ya Rabbal “Alamiin.
Allah berfirman, "Wahai anak Adam!, sesungguhnya engkau selama berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku pasti akan memberikan ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai anak Adam!, andaikata dosa-dosamu sampai ke langit kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai Anak Adam!, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi." (HR. at-Tirmidzi. Ia berkata, "Hadits ini hasan"). Semoga Allah SWT mencintai kita semua. Amin Ya Rabbal “Alamiin.
Posted by . valeryvthree
Cintai Alloh SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar